Sejarah
Program Studi Teknik Perkapalan dibentuk bersamaan dengan berdirinya Institut Teknologi Kalimantan (ITK) sebagai bagian dari strategi nasional untuk memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Koridor Ekonomi Kalimantan, sesuai arah kebijakan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011–2025.
Perkuliahan perdana dimulai pada tahun 2012 dengan 20 mahasiswa melalui jalur Seleksi Masuk ITK (SMITeK), hasil kerja sama antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui beasiswa Kaltim Cemerlang. Pada 2013, SMITeK membuka jalur nasional bagi calon mahasiswa dari seluruh Indonesia, kemudian pada 2014 penerimaan dilakukan melalui dua jalur: Seleksi Lokal Berbeasiswa Pemprov Kaltim dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Pada tahun yang sama, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan ITK sebagai Perguruan Tinggi Negeri.
Sampai tahun 2015 kegiatan akademik masih dilaksanakan di kampus ITS Surabaya. Tonggak penting terjadi pada 2015 ketika seluruh kegiatan perkuliahan dipindahkan ke Kampus ITK Karang Joang, Balikpapan, bertepatan dengan terbitnya Surat Keputusan pendirian Program Studi Teknik Perkapalan ITK. Seiring perkembangannya, program studi kini diperkuat oleh 17 dosen tetap dan empat bidang minat utama dalam teknologi kemaritiman.
Selain peningkatan mutu akademik, Teknik Perkapalan ITK terus tumbuh sebagai pusat inovasi — ratusan publikasi ilmiah telah diterbitkan oleh dosen dan mahasiswa pada forum nasional dan internasional, serta keterlibatan aktif dalam penelitian kolaboratif. Aktivitas kemahasiswaan juga berkembang pesat melalui organisasi dan komunitas seperti HIMANAVAL-ITK, E-Hytech, DPM, serta berbagai UKM dan komunitas riset, disertai penyelenggaraan dan partisipasi dalam berbagai kompetisi, termasuk Etam Ship Competition sebagai ajang bergengsi tahunan yang melibatkan peserta dari berbagai kampus.
Kualitas lulusan Teknik Perkapalan ITK turut terbukti dengan terserapnya alumni di dunia kerja sebagai tenaga profesional di berbagai bidang, termasuk engineer galangan kapal, marine engineer, perencana struktur, naval architect, surveyor teknis, ahli keselamatan pelayaran, project engineer, dosen perguruan tinggi, peneliti, hingga wirausaha. Peran para alumni dalam industri, lembaga riset, dan pendidikan menegaskan kontribusi nyata program studi dalam mendukung kemajuan sektor kemaritiman Indonesia.
Dengan fondasi keilmuan yang kuat, ekosistem riset yang dinamis, serta jejaring kemitraan dengan industri nasional, Teknik Perkapalan ITK terus berkomitmen untuk menjadi program studi unggulan yang berperan aktif dalam pembangunan teknologi dan SDM kemaritiman Indonesia.
